Kamis, 27 Januari 2011

Hadiah dan Kusala

Jumat pekan lalu, 12 Maret, Saudara Salomo Simanungkalit membahas Piala Oscar yang bukan piala, melainkan patung atau arca. Oscar itu merupakan suatu Academy Award yang setiap tahun diberikan bagi industri film untuk beberapa kategori, seperti aktor dan aktris terbaik, sutradara dan film yang terbaik. Penghargaan itu diberikan untuk prestasi yang sangat menonjol.
Setakat ini memang belum ada kemantapan bagaimana mengindonesiakan kata award. Marilah kita bertolak dari jangkauan unsur kosakata Inggris yang bertalian dengan award. Jika kita senaraikan kata itu, terdapat tiga kelompok berikut:
(1) award, reward, prize, present, gratuity;
(2) honor, respect, appreciation, appraisal;
(3) gift, grace, mercy, endowment, compassion.
Untuk golongan (1) dalam kehidupan sehari-hari dapat dipakai kata hadiah.
Untuk golongan (2) yang mengilatkan sikap hormat dan menghargai dapat dipakai kata penghargaan.
Untuk golongan (3) yang mencakup pemberian dari Tuhan dan pihak yang tinggi dan berkuasa dapat dipilih anugerah atau nugraha dan karunia atau kurnia.
Karena akhir-akhir ini frekuensi pemakaian kata award lebih tinggi daripada kategori lain yang disebutkan di atas, di sini diajukan neologisme kusala yang di dalam bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno juga berati ’hadiah’. Neologisme adalah suatu istilah linguistik yang berarti kata bentukan baru atau makna baru untuk kata lama yang dipakai dalam bahasa yang memberi ciri pribadi atau demi pengembangan kosakata.
Pemakaian kata kusala dalam bahasa kita dapat meningkatkan ketajaman daya ungkap kita karena dapat membedakan kusala dari hadiah. Kita lalu dapat mengacu ke Kusala Akademi, Kusala UI untuk hasil penelitian terbaik. Kusala lalu kita beri makna ’hadiah yang diberikan untuk pencapaian istimewa di bidang tertentu’.
Masih ada trophy yang sudah kita indonesiakan jadi trofi untuk hadiah bagi kemenangan dalam turnamen olahraga.
Anton M Moeliono Pereksa Bahasa, Guru Besar Emeritus UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar